Sebelum kuliah di Jerman: Program Persiapan – Studienkolleg

Lulusan SMU Jerman langsung dapat melanjutkan studi di semua perguruan tinggi di Jerman. Ijazah "Abitur" ("Higher Education Entrance Qualification") memberikan hak memasuki Universitas atau Fachhochschule (Sekolah Tinggi Kejuruan) tanpa mengikuti ujian masuk. Bagi calon siswa Indonesia baru lulus SMA / SMU syarat-syarat penerimaan tidak sama. Ijazah SMU Indonesia (EBTANAS / NEM / UAN atau SLTA) tidak diakui sebagai "Abitur" oleh perguruan tinggi Jerman karena dalam sistim pendidikan di Indonesia masa sekolah dari tingkat dasar sampai tingkat lanjutan atas hanya berlangsung 12 tahun, sedangkan di Jerman sekolah biasanya sampai 13 tahun. Di samping itu lulusan SMU Indonesia belum membuktikan kemampuan berbahasa Jerman dengan baik. Karena itu bagi calon mahasiswa asal Indonesia yang ingin kuliah di Jerman dan tidak punya ijazah "Abitur" Jerman, program persiapan di Studienkolleg adalah suatu keharusan yang tidak dapat dihindari.

Studienkolleg berlangsung selama 2 semester dan merupakan tempat persiapan ketrampilan khusus dan kebahasaan dalam rangka menghadapi kuliah di Jerman. Persiapan ini perlu agar para calon mahasiswa bisa mengikuti jalannya perkuliahan di perguruan tinggi Jerman. Selain Bahasa Jerman, diajarkan juga mata pelajaran matematika, fisika, biologi dan kimia.

Pada akhir Studienkolleg calon mahasiswa akan menghadapi "Feststellungsprüfung" / "ujian penentuan" ("ujian untuk menentukan pantas atau tidaknya seorang calon masuk perguruan tinggi"). Seperti halnya "Abitur" bagi calon mahasiswa Jerman ijazah "ujian penentuan" bagi calon mahasiswa Indonesia merupakan syarat mutlak untuk bisa kuliah di sebuah Universitas atau Sekolah Tinggi Kejuruan (Fachhochschule) di Jerman.